Kayu Eboni salah satu marga anggota suku eboni-ebonian atau Ebenaceae. Anggotanya di seluruh dunia mencakup sekitar 450-500 jenis pohon danperdu hijau abadi atau peluruh. Kebanyakan tumbuhan ini berasal dari daerah tropis, dan hanya beberapa jenis yang tumbuh di daerah beriklim sedang.
Diospyros berasal dari dua patah kata bahasa yunani: deion yang berarti "dewa" dan pyros, "buah", sehingga berarti "buah para dewa".
Marga ini mencakup banyak jenis yang memiliki nilai komersial, baik untuk buahnya yang dapat dimakan (misalnya kesemek dan bisbul) maupun untuk kayunya yang berkualitas tinggi, terutama kayu eboni atau kayu hitam. Teras kayu (hati kayu) Diospyros biasanya keras dan berwarna gelap (hitam), sehingga di banyak daerah di Indonesia dinamai sebagai kayu arang. Dua di antara yang paling terkenal adalah kayu eboni hitam (D. ebenum dan beberapa spesies lainnya) dan kayu eboni bergaris alias kayu hitam sulawesi.
Pohon, perdu atau semak, biasanya berumah dua (dioecious) tetapi ada yang berumah tunggal, dengan percabangan monopodial, serta biasanya tanpa banir (akar papan). Kulit batang hitam atau kehitaman di luar, keras dan agak rapuh, dengan permukaan retak-retak, beralur atau bahkan memecah, jarang licin; di bagian dalam berwarna pucat. Pepagan dan kayu gubal sering berubah menguning bila kena udara, sehingga dapat membantu identifikasi. Teras kayu berwarna hitam, atau hitam berbelang merah muda atau coklat pucat, atau coklat gelap kehitaman.
Daun tanpa daun penumpu (stipula). Daun tunggal, bertepi rata, terletak berseling (alternate) dalam dua deretan, bertulang menyirip, sering dengan bintik-bintik kelenjar yang tersebar jarang di lembaran daunnya. Tulang daun utama sering melekuk menjadi alur di tengah daun.
Perbungaan tersusun dalam malai di ketiak, kadang-kadang keluar dari batang (cauliflorous) atau cabang (ramiflorous), yang betina kerap tereduksi menjadi bunga tunggal. Bunga berkelamin tunggal, kadang-kadang ada pula yang berkelamin ganda, berbilangan 3-5 (jarang 8). Kelompok bunga menetap (tidak rontok), membesar, dan seringkali mengeras nantinya, menutupi pangkal buah. Mahkota bunga menyatu di pangkal, membentuk tabung pendek. Buah seringkali berdaging, yang kadangkala beracun, menyungkup 1-16 butir biji yang kurang lebih serupa baji dan tersusun konsentris.
Diospyros berasal dari dua patah kata bahasa yunani: deion yang berarti "dewa" dan pyros, "buah", sehingga berarti "buah para dewa".
Marga ini mencakup banyak jenis yang memiliki nilai komersial, baik untuk buahnya yang dapat dimakan (misalnya kesemek dan bisbul) maupun untuk kayunya yang berkualitas tinggi, terutama kayu eboni atau kayu hitam. Teras kayu (hati kayu) Diospyros biasanya keras dan berwarna gelap (hitam), sehingga di banyak daerah di Indonesia dinamai sebagai kayu arang. Dua di antara yang paling terkenal adalah kayu eboni hitam (D. ebenum dan beberapa spesies lainnya) dan kayu eboni bergaris alias kayu hitam sulawesi.
Pohon, perdu atau semak, biasanya berumah dua (dioecious) tetapi ada yang berumah tunggal, dengan percabangan monopodial, serta biasanya tanpa banir (akar papan). Kulit batang hitam atau kehitaman di luar, keras dan agak rapuh, dengan permukaan retak-retak, beralur atau bahkan memecah, jarang licin; di bagian dalam berwarna pucat. Pepagan dan kayu gubal sering berubah menguning bila kena udara, sehingga dapat membantu identifikasi. Teras kayu berwarna hitam, atau hitam berbelang merah muda atau coklat pucat, atau coklat gelap kehitaman.
Daun tanpa daun penumpu (stipula). Daun tunggal, bertepi rata, terletak berseling (alternate) dalam dua deretan, bertulang menyirip, sering dengan bintik-bintik kelenjar yang tersebar jarang di lembaran daunnya. Tulang daun utama sering melekuk menjadi alur di tengah daun.
Perbungaan tersusun dalam malai di ketiak, kadang-kadang keluar dari batang (cauliflorous) atau cabang (ramiflorous), yang betina kerap tereduksi menjadi bunga tunggal. Bunga berkelamin tunggal, kadang-kadang ada pula yang berkelamin ganda, berbilangan 3-5 (jarang 8). Kelompok bunga menetap (tidak rontok), membesar, dan seringkali mengeras nantinya, menutupi pangkal buah. Mahkota bunga menyatu di pangkal, membentuk tabung pendek. Buah seringkali berdaging, yang kadangkala beracun, menyungkup 1-16 butir biji yang kurang lebih serupa baji dan tersusun konsentris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar